Hari pertama aku menghuni aku lapor dengan Pemilik kostan dimana aku tinggal, beliau kebetulan tinggal di lantai 1 sedangkan aku di lantai 3. Setelah melapor aku dimohon bantuannya untuk menjaga kebetulan keponakan laki-lakinya adalah teman kakakku sekolah dulu yang juga tinggal disitu. Dia tinggal disebelahku namanya Mas Reno. DIa orangnya sangat ramah dan terlihat sangat Dewasa. Hari kedua aku mencoba untuk menegur dan menyapa Mas Reno, yang usianya sekitar 25 – 27 tahunan. Orangnya ramah dan baik sekali. Yang aku heran sampai umur segitu dia belum punya pacar, mungkin punya masalah dengan karir yang bagus sehingga dia harus konsen dengan karirnya.
Berikut adalah pengalamanku diwaktu tidak terduga . Sekedar gambaran, Aku mempunyai tinggi badan sekitar 167 cm, mempunyai pinggul yang besar, yang bulat, pinggang yang ramping, dan perut yang agak rata (ini dikarenakan senam aerobic, fitness, dan renang yang rajin saya ikuti secara berkala). Dengan wajah yang cantik dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Saya menjadi impian banyak cowok terutama teman sekolah dan juga teman kakakku.
Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kuliah, setelah mencuci muka dan berwudlu untuk melakukan sholat ashar, saya mendengar ada ketukan pintu di kamarku , kemudian saya intip dari jendela kamarku ternyata Mas Reno yang datang sambil membawa gelas berisi kopi nescafe. “eh ya ada apa Mas” kataku sambil membuka pintu. “Ngga Nit, punya air panas ga? ” . “Ada mas, kebetulan dispensernya masih penuh galonnya” jawabku.
silahkan ambil mas..! kataku sambil mempersilahkan masuk dan saya menunjukkan tempat dispenser tersebut. makasih Nita jawab mas Reno dengan senyum manisnya. sambil mengisi gelasnya dengan air panas, mas Reno mengajakku ber Cerita menanyakan kabar kakakku dan juga orang tuaku.
Tanpa disadari air panas yang dia ambil telah penuh dan tumpah hingga mengenai tangannya. dan spontan mas Reno kaget menjerit dan mengibaskan tangannya sehingga gelas yang dia pegang terlempar mengenai tannganku dan juga mukena yang saat itu sudah saya pakai bagian atasnya. kontan aku menjerit kesakitan karena air panas tadi dan juga kopinya menyiram sebagian tangan dan bajuku.
Aduh, maa.... Nita.. Mas Reno langsung mencoba menolongku dan memegang dan membersihkan kopi yang masih menempel di tanganku.. Otomatis saat itu aku cuma bisa meringgis menahan sakit dan bajuku yang berlumuran kopi. Setelah tanganku dibersihkan.. aku pamit ke kamar mandi lagi untuk mengganti bajuku dan juga untuk wudlu lagi karena sudah tidak suci lagi dan juga bajuku udah ternoda. Terlihat tanganku melepuh dan membekas hitam. Terlihat Mas Reno sangat merasa bersalah akibat kejadian ini..
Maaf banget ya Nit.. mas ga sengaja.. ucap mas Reno.. Udah gapapa mas.. sekarang Nita udah wudlu lagi dan sudah suci lagi meski ada noda hitam akibat tersiram air panas di tangan Nita. Nita sholat dulu mas.. jawabku sambil menahan sakit.. Iya Nit, Mas balik dulu ya... tar habis sholat mas antar ke dokter ya biar lukanya diobati.. kata mas Reno dengan raut wajah yang menyesal.. Setelah itu akupun sholat sambil tanganku masih gemetaran..
Itulah ceritaku saat dewasa ketika aku sudah suci dari hadast besar dan hadast kecil setelah berwudlu untuk melakukan sholat dan ternoda oleh kopi panas...
Post a Comment