"Oohh.. Nikmat sekali.."
Kugerak-gerakkan pinggulku maju mundur.. Sementara si Ucup tidak tinggal diam.. Kedua tangannya segera meremas-remas kedua payudaraku.
"Oohh.. Nggkk.. Aahh.. Nikmat sekali.."
Kupeter pinggulku kekanan dan kekiri.. Hingga akhirnya aku mencapai klimaks..
"Oohh.. Uuuhh.. Nggkk.."
Aku menjerit kecil sembari menyemburkan cairan kenikmatanku.. Setelah itu aku pun lunglai di atas tubuh si Ucup, kemudian si Ucup membalikan tubuhku.. Hingga telentang di atas lantai.. si Ucup berdiri dan memperhatikan tubuh bugilku yang telentang di atas lantai.. Tampak olehku batang kemaluan si Ucup yang masih berdiri tegang dan keras itu.. Rupanya dia belum mencapai klimaks.. Akupun sadar bahwa aku tidak boleh egois. Lalu aku berdiri dan duduk di tepian ranjang.
"Kok belum keluar..?"seruku, si Ucup hanya tersipu malu."Mau dimasukin lagi..?" seruku, si Ucup masih teripu malu."Atau kamu mau anal sex?" seruku lagi."Apa itu non?" tanyanya."Iyaa.. Kamu masukin ke dalam lubang pantatku" seruku lagi."Apa enggak sakit non..?" tanya si Ucup heran.
Akupun tersenyum, rupanya si Ucup ini belum pernah melakukan anal sex.
"Nggak kok.. Mau yaa.." ajakku."Belum pernah sih.. Tapi boleh juga non" serunya.
Lalu aku mengambil lotion di atas meja riasku.. Terus kuolesi lotion itu keseluruh batang kemaluan si Ucup.. Terasa berdenyut-denyut batang kemaluan si Ucup.. Setelah itu akupun menungging dipinggiran ranjang membelakangi si Ucup.. Kuoleskan lotion disekitar dan bagian dalam duburku.. Lalu dengan kedua tanganku.. Aku membuka belahan pantatku sehingga si Ucup dapat melihat anusku yang merekah itu..
Lalu si Ucup menempelkan kepala batang kemaluannya ke duburku dan dengan hati-hati mendesaknya ke dalam.. Terasa seret tapi woww.. nikmat, apalagi ketika si Ucup mulai mengerak-gerakkan pinggulnya maju mundur.. Sampai-sampai tubuhku tergunjang-gunjang..
"Aahh.. Ooh.. Nggkk.."
Aku mengerang menahan mules dan nikmat.. Si Ucup memang perkasa.. Cukup lama juga dia mengenjot lubang pantatku hingga..
"Aakk.." Si Ucup mengerang.. Sembari menekan batang kemaluannya dalam-dalam dia menyemburkan air maninya.."Ooh.. Enak.. Enak.. Non.." desisnya.
Akupun hanya tersenyum saja.. Setelah itu kupersilahkan si Ucup keluar dari kamarku.. Dan aku.. Mau tidak mau aku kembali ke kamar mandi untuk mandi.. Dingin tapi segar...
Itulah pengalamanku.. Dan setelah kejadian itu aku pun menegur pembantuku si Nina itu.. Dimana akhirnya ia mengaku bahwa si Ucup itu bukan Kakaknya.. Tapi pacarnya, dan aku peringatkan si Nina.. Bahwa aku tidak mau melihat lagi pacarnya itu..
Selesai
Baca Juga Cerita: Tante Mirna Seksi Guru Sexku [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ]
Post a Comment