Cerita Dewasa "Iya Kak pelan pelan yah” - Perkenalkan namaku Christian. Aku sekolah di sebuah SMU di kotaku Jakarta. Aku punya cewek yang bernama Anna dan dia bersekolah di sebuah SMP dikotaku juga.
Saat itu aku sudah siap dengan dandanan rapi untuk pergi kerumah temanku Yudi. Di rumah Yudi aku disambut oleh adik adik Yudi yang kecil kecil. Saat itu Yudi keluar sehabis ngasih makan ayam kesayangannya. Aku langsung diperkenalkan dengan seorang adiknya, cewek imut dan cantik bernama Anna. Aku, Yudi dan adik Yudi yang lain lalu bermain di serambi samping rumah Yudi. Saat itu aku memang tidak ada perasaan apapun terhadap Anna tapi lama kelamaan..
Besoknya lagi aku tak bosan bosan kerumah Yudi. Aku langsung nyariin Anna. Sejak saat itu terbit harapan dihatiku untuk mendapatkan hati Anna. Suatu saat aku lagi sakit, badanku lemas, kepala sakit. Semua itu dikarenakan sehabis Fashion Show di Bandung tapi ini justru menjadi awal dari segalanya. Kesibukanku sebagai model memang menuntut tenaga yang lumayan besar. Fashion Show dengan mobil bersama teman temanku satu agency hingga harus berjongkok ria di dalam mobil sedan merelakan tempatku dipakai temenku yang cewek. Saat pulang aku banyak kehilangan tenaga hingga malamnya aku langsung tertidur pulas banget.
Paginya aku menelepon Yudi dan bilang kalau aku nggak masuk sekolah dan titip izin kepada wali kelasnya tak lupa pula aku kirim salam kepada Anna yang membuat hatiku berbunga bunga indah. Saat suatu senja di malam Minggu dirumah Yudi, Anna menungguku. Waktu aku menemui Anna di serambi samping rumah Yudi, Anna menangis dan berkata kenapa aku tak menemuinya dan rindu berat sama aku. Saat aku dan Anna memasuki rumah Yudi Kami disambut oleh mama Yudi yang bernama tante Nani yang super sexy.
Saat itu mama Yudi memakai tanktop terusan rok ketat sebatas paha atas berwarna pink transparan membuat lekuk lekuk tubuh wanita dewasa kelihatan jelas walau agak transparan. Dalam posisi duduk yang miring sambil menyilangkan sepasang pahanya sehingga tak mustahil akan memperlihatkan pemandangan indah itu dan memaksa mata nakalku singgah berkali kali di paha mulusnya.
Saat itu posisi duduk tante Nani berubah dari menyilang hingga kini setengah bersila dengan kaki kiri kebawah terus kaki kanan menyilang lurus kesamping malah menambah posisi roknya semakin naik sehingga paha bagian dalam terlihat samar samar. Ternyata tante Nani memakai celana dalam yang minim banget.Celana dalam model G-string berwarna putih transparan berukuran kecil dengan tali pengikat di samping pinggangnya menampakkan kemulusan bagian dalam pangkal paha serta bulu halus hitam lebat membuat mata nakalku tambah jelalatan. Tante Nani memintaku untuk membantunya memperbaiki lampu kamarnya yang terputus.
Saat di dalam kamar suasana begitu gelap karena tak ada penerangan. Tanganku meraba raba mencari kursi untuk memanjat karena letak bohlamnya diatas. Tak sengaja tanganku menyentuh benda lunak yang begitu indah. Ternyata yang kuraba tadi gundukan dada tante Nani yang tak tertutup apapun selain kain tipis tanktop itu. Tante Nani melarangku untuk beralih malah meletakkan tanganku di payudaranya. Saat itu tanganku tak beralih malah tambah berani dengan meremas-remas lembut bukit itu. Remasanku bertambah berani saat aku mendengar desahan desahan halus tante Nana.
“Ahh..Chhriis terruss.. enaak sekalii..”desahnya mengundang birahi. Tangan tante Nani tidak tinggal diam. Tangannya meraba raba punggung terus turun hingga sampai kepangkal pahaku. Disana dia menemukan sebentuk keperkasaan milikku yang sudah tegang dari tadi.
“Agh..tante..mhh”aku tak dapat berkata apa apa sehingga tak sadar aku menurunkan tali pengikat tanktop di bahu tante Nani dan terus meremas bukit indah yang kelihatan masih kencang itu. Saat itu tante Nani sudah tidak peduli lagi siapa aku dan siapa dirinya.
Dia langsung turun melepas remasanku untuk mencari kait celanaku dan kebetulan aku memakai celana model training sehingga memudahkan tante Nani melepaskan celanaku. Terlihatlah celana dalamku yang berwarna biru tua. Celana itu sangatlah kecil hingga tak mampu menutupi semua senjataku sehingga nampaklah mengintip batang milikku yang tegang itu.
Tangan tante Nani langsung merampas lepas celana kecil itu kebawah hingga terlihatlah kerasnya kejantananku yang tegang sepenuhnya mengacung keras menampar pipi tante Nana.
“Oh..Chris besar dan indah tante ingin sekali memilikinya” kata tante penuh nafsu sambil tangannya memegang penisku.
“Ahh.. tante milikilah dan lakukan sesuka tante sekarang” kataku.
Tangan tante Nani langsung memegang dan bahkan memasukannya kedalam mulutnya. Tante Nani langsung mengulum dan meremas sambil sesekali menggerakkan naik turun perlahan lahan batangku membuatku tak henti hentinya mendesah sambil sesekali tanganku meremas-remas payudara tante Nani.
“Aghh..tante teerruuss.. mhh” kataku menahan agar tidak sampai suaraku terdengar sampai depan. Hisapan, remasan dan kocokan tante Nani bertambah ganas seiring remasan di dadanya yang bertambah keras. Sampai suatu ketika aku menjerit menahan desah karena aku sudah mencapai klimaks dari permainan tante Nani.
“Aghh..tante sudah, Chris keluaarhh nihh..”jeritku tertahan.
“Crot..crot..crot..”3 kali aku menembakkan spermaku di dalam mulut tante Nani dan tante Nani menelannya sampai bersih. Lalu tante Nani menghentikan kegiatannya pada batang milikku dan menjilati ujung kepala penisku. Saat tante Nani ingin melanjutkan permainannya, aku segera tersadar kalau kami meninggalkan anak-anaknya terlalu lama.
“Udah tante, Christian janji akan menyenangkan tante asal tante tetap memakai pakaian yang sexy seperti ini kalau ada saya”, janjiku.
“Ya udah deh, tapi kamu harus janji lho” sahut tante Nani.
“Tante mana nih bohlamnya” aku meminta bohlam yang akan dibetulkan.
“Oh ini”, kata tante Nani sambil memberikan bohlam itu. Saat itu tanktop tante Nani belum dibetulkan posisinya sehingga masih nampak bukit indahnya.
Saat selesai memperbaiki lampu kamar tante Nani, aku langsung memakai kembali celana dan celana dalamku setelah kami berciuman tanda terima kasih tante Nani karena aku telah memuaskannya. Waktu itu aku yang berjiwa muda melumat habis mulut mungil tante Nani sehingga tante Nani kembali terangsang.
“Udah Chris, katanya udah ntar tante terangsang lagi lho”, katanya sambil melepas ciumanku.
“Maaf, tante terlalu nafsu, kapan kapan dilanjutin lagi dech”, kataku sambil menenangkan diri.
“Ok deh Chris” jawab tante Nani.
Lalu kami keluar. Saat kami sampai di ruang tamu Yudi dan adik adiknya sudah didepan main bersama sama. Aku langsung mengajak Anna ke serambi samping rumah untuk sekalian menggarap Anna.
“Aaahh.., erangku keenakan milikku diremas Anna sehingga tak sadar tanganku memasukan tangan Anna kedalam celanaku.
“Naa..kocok milik kakak yuu.. yanghh kerasshh yah.. mhh” kataku sudah terangsang berat. Saat itu Anna berkata
“Kak celananya mengganggu”. Langsung aku menurunkan celana beserta celana dalamnya sekalian.
“Ayo Na kocok cepat” kataku tak sabar. Buru buru Anna mengocok batangku yang gede berukuran panjang 18cm dan berdiameter 5 cm itu. Suasana serambi rumah Yudi memang mendukung untuk melakukan semua itu maka kami tidak takut akan ketahuan oleh tetangga yang lain. Aku yang sudah terangsang berat langsung meraba raba dada Anna yang besar. Dan memainkan putingnya.
“Achh..kak, geli kaakkhh” Anna merasakan kenikmatan yang belum dia dapatkan sebelumnya. Tanganku langsung melepas kaos Anna sekalian kaos singletnya hingga nampak olehku susu indah dengan puting kecil berwarna merah jambu yang baru muncul terus meremas remasnya.
“Anna tetekmu indah sekali” kataku senang
“Kakak netek yah” sambungku tanpa menunggu persetujuan Anna langsung menyodorkan payudara imut miliknya.
“Ahh.. kakak enakhh banget kak, Anna sayang kakak” kata Anna meracau.
Tanganku yang bebas langsung menuju ke rok Anna yang sebatas atas paha itu terus meraba raba pahanya. Tanganku terus meraba kian kedalam hingga tersentuh olehku celana dalam Anna yang sudah basah oleh cairan kenikmatannya. Tak sabar tanganku pun menurunkan celana dalam Anna hingga sampai mata kaki.
“Anna lepas dong sayang” kataku. Saat itu Anna memang menolak tetapi aku membujuk sambil mengulum puting susunya hingga Anna akhirnya mau juga dilepas celana dalamnya. Setelah terlepas tanganku meraba raba bibir memiaw Anna yang basah sambil sesekali menusuk nusuk liang surga miliknya.
“Na kamu cantik” kataku
“Mhh..terusshh kakhh..” desah Anna
“Iya Naa.. kocok terus tongkol kakak sampai keluar air maninya sayang” kataku
“Keadaan terus berlanjut hingga akhirnya aku berteriak waktu aku mencapai klimaksku. 5 kali tembakan spermaku mengenai rok Anna. Anna rebah dipangkuanku tapi aku masih meraba raba memiaw Anna.
“Anna enak banget yang tadi, kakak puas Na” kataku
“Enak yah kak, Anna juga enak kok, sekarang main yang beneran yah kak” Anna memintaku.
“Iya deh” sahutku
“Sekarang Anna kulum dulu milik kakak, terus Anna hadap kakak, nanti Anna kakak gendong kalau kakak udah siap” aku mengajari.
“Gimana kak?” tanya Anna
“Ini masukin kemulut Anna terus dikulum seperti ngulum permen itu lho” aku menyodorkan batang pelirku.
“Ini.. mhh” Anna mulai ngemut batang pelirku.
“Akhh.. mhh Anna enhhakhh..” desahku keenakkan.
“terushh..”kataku.
“Udah Na sekarang Anna naik kepaha kakak yah nanti kalau sakit tahan dikit yah” kataku sambil memangku Anna. Anna terus naik kepangkuanku sementara aku menempatkan batang penisku tepat pada lubang memiaw Anna.
“Tahan yah sayang” kataku sambil melumat bibir Anna agar tidak menjerit. Lalu..blesh kepala penisku memasuki memiaw Anna. Saat itu Anna langsung menjerit kecil.
“Akhh Kak perih”jerit Anna.
“Tahan dikit yah sayang” kataku sambil menekan penisku lebih dalam.
“Mhh kak”Anna merintih sambil memegang tanganku. Saat penisku sudah ¾ masuk, aku menggoyangkan pinggulku pelan pelan hingga Anna naik turun dan lama lama rintihan Anna berubah menjadi desahan.
“Kak enak terrushh” katanya
Tanpa disadari Anna aku menekan kuat kuat pinggul Anna kebawah sehingga kemaluanku masuk semua menerobos selaput dara milik Anna.
“Ssakithh.. Kakhh” Anna berteriak lalu menggigit bibir.
“Sabar sayang nanti juga hilang sakitnya berganti nikmathh” kataku bercampur desah. Saat Anna tenang kembali aku mengayun pantatku dari pelan naik turun hingga Anna seperti naik kuda semakin lama semakin keras.
“Kak enak terrushh kak” desah Anna.
“Mhh..nikmatt Naa, memiaw Anna enakhh” kataku
bersambung..... Klik Disini Selanjutnya
Saat itu aku sudah siap dengan dandanan rapi untuk pergi kerumah temanku Yudi. Di rumah Yudi aku disambut oleh adik adik Yudi yang kecil kecil. Saat itu Yudi keluar sehabis ngasih makan ayam kesayangannya. Aku langsung diperkenalkan dengan seorang adiknya, cewek imut dan cantik bernama Anna. Aku, Yudi dan adik Yudi yang lain lalu bermain di serambi samping rumah Yudi. Saat itu aku memang tidak ada perasaan apapun terhadap Anna tapi lama kelamaan..
Besoknya lagi aku tak bosan bosan kerumah Yudi. Aku langsung nyariin Anna. Sejak saat itu terbit harapan dihatiku untuk mendapatkan hati Anna. Suatu saat aku lagi sakit, badanku lemas, kepala sakit. Semua itu dikarenakan sehabis Fashion Show di Bandung tapi ini justru menjadi awal dari segalanya. Kesibukanku sebagai model memang menuntut tenaga yang lumayan besar. Fashion Show dengan mobil bersama teman temanku satu agency hingga harus berjongkok ria di dalam mobil sedan merelakan tempatku dipakai temenku yang cewek. Saat pulang aku banyak kehilangan tenaga hingga malamnya aku langsung tertidur pulas banget.
Paginya aku menelepon Yudi dan bilang kalau aku nggak masuk sekolah dan titip izin kepada wali kelasnya tak lupa pula aku kirim salam kepada Anna yang membuat hatiku berbunga bunga indah. Saat suatu senja di malam Minggu dirumah Yudi, Anna menungguku. Waktu aku menemui Anna di serambi samping rumah Yudi, Anna menangis dan berkata kenapa aku tak menemuinya dan rindu berat sama aku. Saat aku dan Anna memasuki rumah Yudi Kami disambut oleh mama Yudi yang bernama tante Nani yang super sexy.
Saat itu mama Yudi memakai tanktop terusan rok ketat sebatas paha atas berwarna pink transparan membuat lekuk lekuk tubuh wanita dewasa kelihatan jelas walau agak transparan. Dalam posisi duduk yang miring sambil menyilangkan sepasang pahanya sehingga tak mustahil akan memperlihatkan pemandangan indah itu dan memaksa mata nakalku singgah berkali kali di paha mulusnya.
Saat itu posisi duduk tante Nani berubah dari menyilang hingga kini setengah bersila dengan kaki kiri kebawah terus kaki kanan menyilang lurus kesamping malah menambah posisi roknya semakin naik sehingga paha bagian dalam terlihat samar samar. Ternyata tante Nani memakai celana dalam yang minim banget.Celana dalam model G-string berwarna putih transparan berukuran kecil dengan tali pengikat di samping pinggangnya menampakkan kemulusan bagian dalam pangkal paha serta bulu halus hitam lebat membuat mata nakalku tambah jelalatan. Tante Nani memintaku untuk membantunya memperbaiki lampu kamarnya yang terputus.
Saat di dalam kamar suasana begitu gelap karena tak ada penerangan. Tanganku meraba raba mencari kursi untuk memanjat karena letak bohlamnya diatas. Tak sengaja tanganku menyentuh benda lunak yang begitu indah. Ternyata yang kuraba tadi gundukan dada tante Nani yang tak tertutup apapun selain kain tipis tanktop itu. Tante Nani melarangku untuk beralih malah meletakkan tanganku di payudaranya. Saat itu tanganku tak beralih malah tambah berani dengan meremas-remas lembut bukit itu. Remasanku bertambah berani saat aku mendengar desahan desahan halus tante Nana.
“Ahh..Chhriis terruss.. enaak sekalii..”desahnya mengundang birahi. Tangan tante Nani tidak tinggal diam. Tangannya meraba raba punggung terus turun hingga sampai kepangkal pahaku. Disana dia menemukan sebentuk keperkasaan milikku yang sudah tegang dari tadi.
“Agh..tante..mhh”aku tak dapat berkata apa apa sehingga tak sadar aku menurunkan tali pengikat tanktop di bahu tante Nani dan terus meremas bukit indah yang kelihatan masih kencang itu. Saat itu tante Nani sudah tidak peduli lagi siapa aku dan siapa dirinya.
Dia langsung turun melepas remasanku untuk mencari kait celanaku dan kebetulan aku memakai celana model training sehingga memudahkan tante Nani melepaskan celanaku. Terlihatlah celana dalamku yang berwarna biru tua. Celana itu sangatlah kecil hingga tak mampu menutupi semua senjataku sehingga nampaklah mengintip batang milikku yang tegang itu.
Tangan tante Nani langsung merampas lepas celana kecil itu kebawah hingga terlihatlah kerasnya kejantananku yang tegang sepenuhnya mengacung keras menampar pipi tante Nana.
“Oh..Chris besar dan indah tante ingin sekali memilikinya” kata tante penuh nafsu sambil tangannya memegang penisku.
“Ahh.. tante milikilah dan lakukan sesuka tante sekarang” kataku.
Tangan tante Nani langsung memegang dan bahkan memasukannya kedalam mulutnya. Tante Nani langsung mengulum dan meremas sambil sesekali menggerakkan naik turun perlahan lahan batangku membuatku tak henti hentinya mendesah sambil sesekali tanganku meremas-remas payudara tante Nani.
“Aghh..tante teerruuss.. mhh” kataku menahan agar tidak sampai suaraku terdengar sampai depan. Hisapan, remasan dan kocokan tante Nani bertambah ganas seiring remasan di dadanya yang bertambah keras. Sampai suatu ketika aku menjerit menahan desah karena aku sudah mencapai klimaks dari permainan tante Nani.
“Aghh..tante sudah, Chris keluaarhh nihh..”jeritku tertahan.
“Crot..crot..crot..”3 kali aku menembakkan spermaku di dalam mulut tante Nani dan tante Nani menelannya sampai bersih. Lalu tante Nani menghentikan kegiatannya pada batang milikku dan menjilati ujung kepala penisku. Saat tante Nani ingin melanjutkan permainannya, aku segera tersadar kalau kami meninggalkan anak-anaknya terlalu lama.
“Udah tante, Christian janji akan menyenangkan tante asal tante tetap memakai pakaian yang sexy seperti ini kalau ada saya”, janjiku.
“Ya udah deh, tapi kamu harus janji lho” sahut tante Nani.
“Tante mana nih bohlamnya” aku meminta bohlam yang akan dibetulkan.
“Oh ini”, kata tante Nani sambil memberikan bohlam itu. Saat itu tanktop tante Nani belum dibetulkan posisinya sehingga masih nampak bukit indahnya.
Saat selesai memperbaiki lampu kamar tante Nani, aku langsung memakai kembali celana dan celana dalamku setelah kami berciuman tanda terima kasih tante Nani karena aku telah memuaskannya. Waktu itu aku yang berjiwa muda melumat habis mulut mungil tante Nani sehingga tante Nani kembali terangsang.
“Udah Chris, katanya udah ntar tante terangsang lagi lho”, katanya sambil melepas ciumanku.
“Maaf, tante terlalu nafsu, kapan kapan dilanjutin lagi dech”, kataku sambil menenangkan diri.
“Ok deh Chris” jawab tante Nani.
Lalu kami keluar. Saat kami sampai di ruang tamu Yudi dan adik adiknya sudah didepan main bersama sama. Aku langsung mengajak Anna ke serambi samping rumah untuk sekalian menggarap Anna.
“Aaahh.., erangku keenakan milikku diremas Anna sehingga tak sadar tanganku memasukan tangan Anna kedalam celanaku.
“Naa..kocok milik kakak yuu.. yanghh kerasshh yah.. mhh” kataku sudah terangsang berat. Saat itu Anna berkata
“Kak celananya mengganggu”. Langsung aku menurunkan celana beserta celana dalamnya sekalian.
“Ayo Na kocok cepat” kataku tak sabar. Buru buru Anna mengocok batangku yang gede berukuran panjang 18cm dan berdiameter 5 cm itu. Suasana serambi rumah Yudi memang mendukung untuk melakukan semua itu maka kami tidak takut akan ketahuan oleh tetangga yang lain. Aku yang sudah terangsang berat langsung meraba raba dada Anna yang besar. Dan memainkan putingnya.
“Achh..kak, geli kaakkhh” Anna merasakan kenikmatan yang belum dia dapatkan sebelumnya. Tanganku langsung melepas kaos Anna sekalian kaos singletnya hingga nampak olehku susu indah dengan puting kecil berwarna merah jambu yang baru muncul terus meremas remasnya.
“Anna tetekmu indah sekali” kataku senang
“Kakak netek yah” sambungku tanpa menunggu persetujuan Anna langsung menyodorkan payudara imut miliknya.
“Ahh.. kakak enakhh banget kak, Anna sayang kakak” kata Anna meracau.
Tanganku yang bebas langsung menuju ke rok Anna yang sebatas atas paha itu terus meraba raba pahanya. Tanganku terus meraba kian kedalam hingga tersentuh olehku celana dalam Anna yang sudah basah oleh cairan kenikmatannya. Tak sabar tanganku pun menurunkan celana dalam Anna hingga sampai mata kaki.
“Anna lepas dong sayang” kataku. Saat itu Anna memang menolak tetapi aku membujuk sambil mengulum puting susunya hingga Anna akhirnya mau juga dilepas celana dalamnya. Setelah terlepas tanganku meraba raba bibir memiaw Anna yang basah sambil sesekali menusuk nusuk liang surga miliknya.
“Na kamu cantik” kataku
“Mhh..terusshh kakhh..” desah Anna
“Iya Naa.. kocok terus tongkol kakak sampai keluar air maninya sayang” kataku
“Keadaan terus berlanjut hingga akhirnya aku berteriak waktu aku mencapai klimaksku. 5 kali tembakan spermaku mengenai rok Anna. Anna rebah dipangkuanku tapi aku masih meraba raba memiaw Anna.
“Anna enak banget yang tadi, kakak puas Na” kataku
“Enak yah kak, Anna juga enak kok, sekarang main yang beneran yah kak” Anna memintaku.
“Iya deh” sahutku
“Sekarang Anna kulum dulu milik kakak, terus Anna hadap kakak, nanti Anna kakak gendong kalau kakak udah siap” aku mengajari.
“Gimana kak?” tanya Anna
“Ini masukin kemulut Anna terus dikulum seperti ngulum permen itu lho” aku menyodorkan batang pelirku.
“Ini.. mhh” Anna mulai ngemut batang pelirku.
“Akhh.. mhh Anna enhhakhh..” desahku keenakkan.
“terushh..”kataku.
“Udah Na sekarang Anna naik kepaha kakak yah nanti kalau sakit tahan dikit yah” kataku sambil memangku Anna. Anna terus naik kepangkuanku sementara aku menempatkan batang penisku tepat pada lubang memiaw Anna.
“Tahan yah sayang” kataku sambil melumat bibir Anna agar tidak menjerit. Lalu..blesh kepala penisku memasuki memiaw Anna. Saat itu Anna langsung menjerit kecil.
“Akhh Kak perih”jerit Anna.
“Tahan dikit yah sayang” kataku sambil menekan penisku lebih dalam.
“Mhh kak”Anna merintih sambil memegang tanganku. Saat penisku sudah ¾ masuk, aku menggoyangkan pinggulku pelan pelan hingga Anna naik turun dan lama lama rintihan Anna berubah menjadi desahan.
“Kak enak terrushh” katanya
Tanpa disadari Anna aku menekan kuat kuat pinggul Anna kebawah sehingga kemaluanku masuk semua menerobos selaput dara milik Anna.
“Ssakithh.. Kakhh” Anna berteriak lalu menggigit bibir.
“Sabar sayang nanti juga hilang sakitnya berganti nikmathh” kataku bercampur desah. Saat Anna tenang kembali aku mengayun pantatku dari pelan naik turun hingga Anna seperti naik kuda semakin lama semakin keras.
“Kak enak terrushh kak” desah Anna.
“Mhh..nikmatt Naa, memiaw Anna enakhh” kataku
bersambung..... Klik Disini Selanjutnya
Post a Comment