Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir kemaluan Gadis dengan bibir dan lidahku. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Gadis. Terasa seperti tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut vaginanya, Gadis mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat dia mengejangkan kakinya. Aku tak peduli bau khas dari liang kemaluan Gadis memenuhi relung hidungku. Malah membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Gadis yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa.
Mungkin karena lidahku kurang keras. Tetapi, kelunakkan lidahku itu membuat Gadis beberapa kali mengerang karena nikmat. Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh Gadis ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.
"Aku kau apakan, sayang?", bisiknya.
Aku diam saja. Kuatur posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Gadis sudah membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat itu.
Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli vagina Gadis yang merangsang. Bau vagina seorang wanita! Jelas semua! Bulu kemaluan Gadis yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya. Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang.
Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang vaginanya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Gadis menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan penisku ke liang vaginanya. Pinggang Gadis seperti terhentak. Perlahan-lahan kutusukkan penisku yang besar panjang ke lubang vaginanya dengan posisi "doggy-style". Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik penisku. Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Gadis. Kemudian beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya acak-acakan. Lama juga Gadis menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir setengah jam.
Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan. Kudorong-dorong tubuh Gadis. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian.
"Ehh.. ek, Ekh, Ekh."
Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu itu kurangkul kedua bahu Gadis sambil menusukkan penisku ke dalam. Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali kugoyang seperti itu. Gadis terlihat pasrah mengikuti hentakanku. Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun penisku masih tertancap di dalam kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman. Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Gadis sepertinya kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring sambil berpelukan. Gadis terlihat lemas lalu tertidur. Melihat Gadis begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul tubuh Gadis dan aku bermain sekali lagi. Tak terasa, kami berdua seperti bermandikan air mani. Setelah itu, kami terkapar berdua.
Ketika aku bangun hari sudah siang. Sekitar jam 12.00 aku buru-buru chek-out dan pulang ke KotaX. Ternyata Gadis masih mau kencan lagi denganku. Tapi entah kapan waktunya, dia belum memastikan dan akupun belum memikirkannya.
"Kau memang lelaki KotaX tulen. Tenang-tenang menghanyutkan. Lemah lembut, tapi luar biasa dahsyat," bisik Gadis ketika mengantarku ke Stasiun Gambir.
*****
Setelah kencan mesra di Jakarta tiga bulan lalu, Gadis-janda 33 tahun asal Jakarta, sering kirm SMS mesra padaku. Katanya, dia merindukan sentuhanku. Sesungguhnya aku sangat ingin mengulangi kencan mesraku dulu. Tapi waktu tak memungkinkan. Karena itu, aku harus putar otak agar ganti dia yang datang ke KotaX, tempat tinggalku. Bagaimanakah aku harus memaksanya datang ke KotaX? Aku harus cari akal.
Sekedar untuk diingat, aku mengenal Gadis setelah menyimak daftar nomor HP wanita-wanita yang butuh teman kencan melalui SMS di internet. Awalnya aku hanya menyebar SMS perkenalan kepada sejumlah wanita. Hasilnya, SMSku dapat jawaban dari seorang wanita 33 tahun asal Jakarta (sebut saja namanya Gadis). Ketika bercakap-cakap denganku via telepon, semula dia merasa terkejut dan mengaku tak pernah mencari teman kencan pria lewat SMS. Namun setelah berdialog beberapa saat, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya adalah seorang wanita yang kesepian. Bahkan, dia malah memintaku datang ke Jakarta dan segala biaya akan dijamin. Tanpa pikir panjang, aku menyatakan siap. Dengan memanfaatkan sebuah kamar hotel berbintang, kami bisa saling memuaskan hingga beberapa ronde.
Sejak kencan pertama itulah, dia sering SMS dan memintaku datang ke Jakarta lagi. Sejujurnya, aku senang-senang saja melihat rintihannya, rengekannya, dan segala kemanjaannya. Namun, ketika aku ingin memenuhi permintaannya, aku tak bisa cuti dari kantor tempat kerjaku.
"Banyak pekerjaan yang belum kau selesaikan, kenapa harus cuti? Apa kau tak mau promosi jabatan?" tukas manajer personaliaku.
Peringatan manajer personaliaku itu membuatku benar-benar tak berani nekat bolos ke Jakarta. Karuan saja, hatiku gundah. Sementara Gadis semakin gencar mengirmkan SMS-SMS rindunya.
"Ayu dong, say. Dahagaku rasanya sudah tak tertahan. Tegakah kau?"
Setelah beberapa hari merenung-renung, akhirnya aku punya ide. Aku rayu saja dia melalui email erotic. Ya, aku harus memaksanya datang kemari dengan rayuan-rayuan email eroticku.
Kiriman email pertamaku seperti ini isinya: Gadisku, sayang.. Kau tahu, jika aku bisa bertemu denganmu di kotaku, aku akan mengajakmu pergi tempat yang jauh dan menggairahkan jiwa. Akan kuajak kau ke tempat secret untuk berdua saja, biar aku bisa mereguk kemontokan tubuhmu. Bila memang hubungan semacam itu yang kau cari, maka akan kubawa kau ke kamar yang gelap dan rahasia. Kemudian akan kumanjakan kau dengan jutaan rasa nikmat.
Setiap kali mengirim email, aku selalu mengimajinasikan pengalaman eroticku padanya. Seperti ini contohnya: Gadisku, jika kau datang padaku, aku akan melahirkan syurga-syurga baru untukmu. Kau tahu kan, awalnya pasti aku akan kuminta kau berbaring, melepas gaun, juga BHmu. Selanjutnya akan kupijit-pijit lehermu, bahumu, pinggangmu, hingga pahamu dengan sentuhan selembut sutra. Kemudian akan kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi dengan indahnya dadamu. Tapi diamlah, akan kubelai-belai payudaramu dengan jemariku, juga dengan lidahku secara bergantian.
Biarkan saja jika penisku menegang. Aku ingin membuat payudaramu menjadi kenyal sampai kau mendesis-desis. Dan, biarkan saja aku terpana melihat tubuhmu putih dan mulus. Biarkan saja kujilati leher jenjangmu. Menggerinjallah bila kau memang ingin menggerinjal. Oh.. puting susumu mulai mengeras dan begitu menggelitik telapak tanganku. Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. (Oh.. kau tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya.)
Tapi tetaplah diam. Ibu jariku dan telunjukku akan memilin-milin puting susu sebelah kirimu. Kemudian aku ganti menyedot-nyedot puting susuMu. (Oh.. puting susumu semakin lama makin bertambah keras). Setelah itu mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah kananmu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan kukulum ujung payudaramu, lalu kujilati dan kugelitiki puting susumu yang tinggi.
Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susumu yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kurenggangka pahamu pelan-2. Kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuhmu yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.
Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vaginamu. Tenanglah, mendesahlah kalau ingin mendesah, akan kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya. (Oh.. payudaramu semakin membusung menjulang tinggi)
Ooohhm, penisku jadi berdenyur-denyut! Tapi jari tengahku mulai menjamah gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang terletak di bibir vaginamu yang mulai dibasahi cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan.
Hm, klitorimus makin bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuhmu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya. Tapi tetaplah tenang, aku akan menambah kecepatan gelitikanku pada klitorismu biar vaginamu dibanjiir cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.
Puas menjelajahi klitorismu, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam vagina. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Sementara lidahku mulai menjilati bibir vaginamu berputar-putar. Menjeritlah bila ingin menjerit, tapi lidahku akan terus mengkorek-korek semua permukaan kulit vaginamu dan tanganku akan terus mengosok-gosok klitorismu.
Tak lama kemudian, lidahku ganti menyedot-nyedot ujung klitorismu. Sedang tanganku ganti mengokrek liang vaginamu. (Oh.. kau mengerjap-ngerjap ketika klitorismu kusedot kuat-kuat dan jemariku menggosok liang vaginamu lebih cepat dan makin dalam lagi.) Tenang saja, aku tidak akan menusukkan penisku ke dalam vaginamu. Aku hanya ingin membuatmu orgasme tanpa harus kusetubuhi dengan penisku.
Gosokan jariku ke dalam vaginamu makin kupercepat, terus-menerus, sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Akibatnya, kau sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Apalgi ketika lidahku menyedot isi klitorismu kuat-kuat dan senmakin kuat, kau seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matamu terpejam sementara tubuhmu bergetar dan menggelinjang keras. Tak lama kemudian kaumenejang dan ada cairan meleleh yang meleleh keluar dari vaginamu.
Dan itu membuatku terangsang. Ketika aku makin terangsang, akhirnya kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku sendiri. Lama sekali, kemudian penisku kuarahkan ke payudaramu dan kujepit dengan kedua susu payudamu. Setelah kugosok-gisikan penisku di bali jepitan kedua payu daramu. Makin lama, kugosok makin cepat dan semakin cepat. Hasilnya, cairan-cairan kental berwarna putih muncrat dari ujung penisku. Sebagian mengenai wajamu. Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhmu yang lain.
Singkat cerita, Gadis jadi sering minta dikirimi email erotic. Tapi jika kebetulan aku tak bisa buka internet dia memaksaku untuk mengirimi SMS erotic.
"Ayo dong Say, Aku sedang in nih. Rasanya haus sekali vaginaku," pinta suatu ketika, "Rayulah aku, cumbulah aku dengan SMS mesramu. Aku sudah siapkan penis electrik di sampingku. Ayoo, dong antar aku ke gunung panas biar terobati dahagaku."
Aku tak kuasa menolak jika Gadis meronta-ronta dan selalu mendesah-desah mengharapkan sentuhan asmaraku. Tidak bisa tidak, aku harus mengerahkan jari-jariku untuk pencet huruf demi huruf untuk memuaskan hasrat sex Gadis.
"Kau mau kan," rintih Gadis di tengah malam melalui HPku.
"Oke, deh say," jawabku. Dan tangankupun menari di atas HPku:
Begini kalimat pertama yang kukirim via SMS: Anggap saja aku sudah ada disampingmu. Kini berbaringlah. Biar kurobek saja ya gaunmu, kuserobot CDmu, dan kutindih tubuhmu
(Gadis membalas SMS mesra. Katanya, dia sudah siap menerima dengan segala actionku)
Kemudian aku mengirim SMS lagi padanya: Oh.. puting susumu yang coklat itu, rasanya aku kutelan dengan lidahku, dan bibir vaginamu itu pun ingin kusedot dan jilat dengan lidahku yang dahaga ini (dia membalas dengan kalimat mendesah-desah haus dan manja: aku sudah menunggumu say.. jawabnya)
Aku segera membalasnya: Buka pahamu, say: jariku akan menari-nari di liang vaginamu. Dan biarkan lidah menggeliat-geliat di puting susumu: Apa yag kau rasa. Hmm putingmu sudah mengeras Say? Oh.. aku suka itu, aku kugigit pucuknya akan kugosok-godok dagingnya yang mengenyak-kenyal. Mendesislah. Oh vaginamu sudah basah say? Mana buka pahamu lebar-lebar, akukan sedot cairannya dan kutelan sebagai obat dahaga.
(Gadis membalas SMS, intinya dia sudah tak tahan)
Sekarang gantian kau yang mainkan aku, lihat cockku sudah tegang berdiri, kepalanya mengkilat berdenyut-denyut..
Ya say, hmm.. aku sudah tak sabar, jilatlah penisku dari ujung sampai pangkal. Gosok-gosok batangnya dengan lembut, tanganku akan tetap membelai-belai liang vaginamu biar makin licin.
Dia membalas SMS mesra dan sanggup menjilati penisku:
Oh.. ohh.. sst.. enak say, terus, gini saja kangkangi mukaku dengan 2 pahamu, biar lidahku mengkorek vaginamu, dan mulutmu teruslah menyedot penisku. Oke duduki saja mulutku dengan mulut vaginamu, biar clitorismu kusedot-sedot, tapi kau jangan diam ayo mainkan aku dong saayy.. Hhh..
(Gadis membalas SMS, dia sangup melumat batang penisku danmengurut-urutnya dengan lidah)
Hmm.. kini aku sudah tak sabar, berbaringlah say, buka pahamu lebar-lebar, dan mana liang vaginamu, penisku sudah ingin menusuk-nusuknya, menggenjotnya, sampai kau meronta-ronta.
O, penisku susah masuk say, tolong bantuin pakai tangamu, tanganku akan terus memuntir-muntir susumu, kau sudah siap menerima penisku kan?
Ayo bantuin masukkan penisku dong, say.. Hhmm Yah bagus, enak gila oh.. ohh.. goyang terus say, penisku akan kusodok-sodok masuk ke vaginamu, maju mundur, oh.. kau mengerang say, merintih-rintih?
Aku terus bergoyang menyodok vaginamu, makin lama makin cepat, sementara tanganku terus memilin-milin putingmu kadang lidahku menyerobot putinmu dan kugigit-gigit.
Hm kau menggelinjang say? Oh.. cairanmu makin banyak, penisku basah kuyup, ah.. susumu makin membusung keras say dan desahanmu itu hmm..
Ah, kamu ganti tengkurap saja say, tapi angkat bokongmu, biar aku bisa menyodok vaginamu dari belakang,
Oke say, angkat bokongmu tinggi-tinggi, biar penisku bebas menyoodk vaginamu, mana lubangnya, eit sleep ohm, enak, sekarang aku bergerak maju mundur, kau mendesah-desah.
Sodokanku makin lama makin cepat dan buas, sementara tanganku memilin-milin puting susumu, (Apa yang kau rasa?)
AH, kini ganti kau yang di atas say, aku ingin lihat permainanmu, tenang saja, putung susumu akan ku buat terus menggelinjang. Ya, duduki saja penisku dengan bibir vaginamu, terus gosok-gosoklah dengan goyangan erotic plus ngebor gaya inul. Penisku pasti akan mengejangkanmu.
Tenang saja say, kalau mainmu dahsyat, aku pasti akan lebih dahsyat membuatmu tak berdaya, kini aku menunggu bentuk goyanganmu. Ohh.. indah sekali goyangmu SAY, hmm, tapi kau berbarig lagi saja, penisku akan menusuk vaginamu dari atas, ohh.. vaginamu sudah banjir?
Hanya dengan SMS-SMS semacam itulah, Gadis mengaku bisa orgasme, tapi dengan bantuan penis elektric yang dia beli dari sexshop. Bahkan, kadang bukan hanya sekali saja orgasmenya, tapi sampai dua hingga tiga kali. Sedang SMS-SMSku dijadikan pengantar perangsang cairan vaginanya. Bila vaginanya sudah basah oleh rayuan SMS erotic, Gadis mengaku memainkan penis elketricnya dengan mata ditutup rapat kemudian membayangkan seolah-olah aku benar-benar hadir di sampingnya. Hmm sebuah perilaku yang menggemaskan bagiku.
Setelah sering kukirimi email erotic semacamitu, lama-lama Gadis akhirnya sanggup datang ke kotaku. Aku senang sekali, berarti ada kesempatan untuk live in action bersama Gadis, janda kembang super montok yang kukenal dari SMS erotic internet.
"Oke, deh aku datang. Tapi kau harus membuaskanku seribu tahun. Kalau tidak, Hmm, kau akan kumakan," begitu gertak gemas Gadis melalui teleponnya, kemarin.
Kini aku sudah tak sabar lagi menunggu kedatangannya. Selesai.
Baca - Cerita Dewasa : SMS Erotik Bagian 1
Post a Comment