Wow... Gadis "Cabe-cabean" di Kemang Lebih Modis

Wow... Gadis "Cabe-cabean" di Kemang Lebih Modis - Sedikitnya ada tiga titik tempat nongkrong gadis belia "cabe-cabean" yang menjual jasanya di kawasan Jakarta Selatan. Gadis "cabe-cabean" di kawasan Kemang, misalnya, umumnya tampil modis dan selektif memilih pelanggan.

Gadis "Cabe-cabean" di Kemang Lebih Modis
Ilustrasi Cewek Cabe-Cabean Genk Motor (Foto: Google Image)

Wow... Gadis "Cabe-cabean" di Kemang Lebih Modis

Dari penelusuran Warta Kota, tempat mangkal perempuan "cabe-cabean" itu antara lain di simpang Fatmawati, Taman Ayodya, dan kawasan Kemang, tepatnya di Jalan Raya Ampera, Mampang.

Lokasi "cabe-cabean" di kawasan Kemang, tepatnya di Jalan Raya Ampera, Mampang, ini, "cabe-cabean" tampil modis dan biasa menghabiskan waktu di depan tempat hiburan malam yang ada di kawasan tersebut.

Para "cabe-cabean" di kawasan ini lebih selektif memilih pelanggan yang usianya tidak terlalu tua dan memiliki kendaraan mewah.

Sementara itu, di simpang Fatmawati, persisnya di depan Rumah Sakit Umum (RSUP) Fatmawati, Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, "cabe-cabean" yang rata-rata berusia 14 hingga 16 tahun ini beroperasi mulai pukul 21.00 sampai pukul 02.00 dini hari, setiap hari.

Perempuan "cabe-cabean" di kawasan ini menggunakan modus mengamen untuk menawarkan jasanya kepada para pengendara, khususnya pengendara roda empat, saat lampu lalu lintas menyala merah. Apabila ada kesepakatan harga, para "cabe-cabean" yang tarifnya mulai Rp 400.000 hingga Rp 1,5 juta ini langsung pergi ke salah satu hotel.

Lokasi "cabe-cabean" berikutnya adalah Taman Ayodya, Blok M, Kebayoran Baru. Berbeda halnya dengan lokasi di simpang Fatmawati, "cabe-cabean" di Taman Ayodya terlihat tertutup dan bercampur dengan para pengunjung taman lainnya.

Ketika malam, antara pukul 22.00 hingga 02.00, khususnya pada malam libur, para "cabe-cabean" terlihat berkeliling dan mendekati pengunjung laki-laki yang sedang duduk di taman.

Kepada Warta Kota, sebagian "cabe-cabean" ini mengaku berasal dari Subang, Sumedang, dan Indramayu, Jawa Barat. Beberapa di antara mereka memasang tarif Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per malam.

Kasie Rehabilitasi Sudin Sosial Jaksel Miftahul Huda membenarkan beberapa lokasi tempat mangkal para "cabe-cabean" itu. Menurutnya, keberadaan mereka adalah salah satu bentuk bisnis prostitusi baru di wilayah Jakarta Selatan.

"PSK (pekerja seks komersial) bermotor ataupun di lokasi karaoke hotel sudah ada di wilayah Melawai, Blok M, Kebayoran Baru. Nah, bisnis "cabe-cabean" ini yang mulai muncul di Jaksel. Kita sudah mencoba menertibkan mereka dan berhasil menangkap beberapa, tapi beberapa hari kemudian akan muncul lagi," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dan bersedia melapor ke Sudin Sosial Jaksel apabila mengetahui keberadaan "cabe-cabean" tersebut. Miftahul mengaku miris melihat beberapa perempuan muda sudah terjun dalam bisnis haram tersebut.

Sumber: Kompas.com

No comments:

Post a Comment