Seri 1 : Cerita Dewasa Dokter Dengan Pasien

Seri 1 : Cerita Dewasa Dokter Dengan Pasien | Cerita Panas ini terjadi pada 3 tahun lalu. Aku menerima seorang pasien yang haus akan seks. Emang bener-bener gila tuh cewek. Ke dokter dianter sama suaminya, malah minta aq entot memeknya. Ya mumpung dapat memek gratis maka terjadilah pergulatan seru diantara kita berdua. mulai gaya doggy style sampe ke gaya sex sumo dan sex ninja sudah kami lakukan. Sudah masuk tahun ketiga aku buka praktek di sini semuanya berjalan biasa-biasa saja seperti layaknya praktek dokterr umum lainnya. Pasien bervariasi umur dan status sosialnya. Pada umumnya datang ke tempat praktekku dengan keluhan yang juga tak ada yang istimewa. Flu, radang tenggorokan, sakit perut, maag, gangguan pencernaan, dll.

Seri 1 : Cerita Dewasa Dokter Dengan Pasien

Akupun tak ada masalah hubungan dengan para pasien. Umumnya mereka puas atas hasil diagnosisku, bahkan sebagian besar pasien merupakan pasien “langganan”, artinya mereka sudah berulang kali konsultasi kepadaku tentang kesehatannya. Dan, ketika Aku iseng memeriksa file-file pasien, Aku baru menyadari bahwa 70 % pasienku adalah ibu-ibu muda yang berumur antar 20 – 30 tahun. Entah kenapa Aku kurang tahu.

“Mungkin dokter ganteng dan baik hati” kata Nia, suster yang selama ini membantuku.

“Ah kamu . bisa aja”

“Bener Dok” timpal Tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.

Oh ya, sehari-hari aku dibantu oleh kedua wanita itu. Mereka semua sudah menikah. Aku juga sudah menikah dan punya satu anak lelaki umur 2 tahun. Umurku sekarang menjelang 30 tahun.

Aku juga berpegang teguh pada sumpah dan etika dokter dalam menangani para pasien. Penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga Aku tak “pelit waktu”. Mungkin faktor inilah yang membuat para ibu muda itu datang ke tempatku. Diantara mereka bahkan tidak mengeluhkan tentang penyakitnya saja, tapi juga perihal kehidupan rumah tangganya, hubungannya dengan suaminya. Aku menanggapinya secara profesional, tak ingin melibatkan secara pribadi, karena aku mencintai isteriku.

Semuanya berjalan seperti biasa, wajar, sampai suatu hari datang Ny. Syeni ke meja praktekku ..

Kuakui wanita muda ini memang cantik dan seksi. Berkulit kuning bersih, seperti pada umumnya wanita keturunan Tiong-hwa, parasnya mirip bintang film Hongkong yang aku lupa namanya, langsing, lumayan tinggi, dan …. inilah yang mencolok : dadanya begitu menonjol ke depan, membulat tegak, apalagi sore ini dia mengenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang makin mempertegas keindahan bentuk sepasang payudaranya. Dipadu dengan rok mini warna coklat tua, yang membuat sepasang kakinya mulusnya makin “bersinar”.

Dari kartu pasien tertera Syeni namanya, 28 tahun umurnya.

“Kenapa Bu .” sapaku.

“Ini Dok . sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”

“Kalau menelan sesuatu sakit engga Bu “

“Benar dok”

“Badannya panas ?”

Telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.

“Agak anget kayanya”

Kayanya radang tenggorokan.

“Trus mulesnya . kebelakang terus engga”

“Iya Dok”

“Udah berapa kali dari pagi”

“Hmmm . dua kali”

“Ibu ingat makan apa saja kemarin ?”

“Mmm rasanya engga ada yang istimewa . makan biasa aja di rumah”

“Buah2 an ?”

“Oh ya . kemarin saya makan mangga, 2 buah”

“Coba ibu baring disitu, saya perika dulu”

Sekilas paha putih mulusnya tersingkap ketika ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memang agak tinggi itu.

Seperti biasa, Aku akan memeriksa pernafasannya dulu. Aku sempat bingung. Bukan karena dadanya yang tetap menonjol walaupun dia berbaring, tapi seharusnya dia memakai baju yang ada kancing ditengahnya, biar aku gampang memeriksa. Kaos yang dipakainya tak berkancing.

Stetoskopku udah kupasang ke kuping

Ny. Syeni rupanya tahu kebingunganku. Dia tak kalah bingungnya.

“Hmmm gimana Bu”

“Eh .. Hmmm .. Gini aja ya Dok” katanya sambil agak ragu melepas ujung kaos yang tertutup roknya, dan menyingkap kaosnya tinggi-tinggi sampai diatas puncak bukit kembarnya. Kontan saja perutnya yang mulus dan cup Bhnya tampak.

Oohh . bukan main indahnya tubuh ibu muda ini. Perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di tengahnya dan BH cream itu nampak ketat menempel pada buah dadanya yang ampuun .. Putihnya . dan menjulang.

Bersambung....KLIK DISINI Selanjutnya

Baca Juga :
Cerita Dewasa Dokter Dengan Pasien : Seri 1 - Seri 2 - Seri 3 - Seri 4 - Seri 5

No comments:

Post a Comment