Part 2 : Seks Antara Aku, Tante Ratna dan Mbak Susi

Part 2 : Seks Antara Aku, Tante Ratna dan Mbak Susi - Tangan saya meremas payudara sebelah kanan yang masih terbungkus kaos kuningnya. Beberapa menit kami berciuman dan kemudian saya arahkan ke leher untuk membuat cupang merah. Tangan saya sudah menyelusup ke dalam kaos dan BH putihnya sambil memelintir putingnya.

Part 2 : Seks Antara Aku, Tante Ratna dan Mbak Susi

"Ssh.. Mmh.. Aah.." rintih Mbak Susi sambil tangannya masuk ke dalam celana jins saya dan meremas-remas kontol saya yang sudah tegak dari tadi.

Saya buka celana jins saya dan membiarkan Mbak Susi dengan leluasa meremas-remas kontol saya. Kemudian saya buka pengait BH-nya dan muncullah dua bukit kembarnya yang tegak menantang, tanpa menunggu lagi saya lahap dan jilat sampai Mbak Susi merintih-rintih keenakan.

"Terr.. Us.. Ndi.. Pin.. Dah sebelah lagi"

Beberapa menit kami saling meremas dan menjilat, saya kemudian melepas celana jins dan CD putih Mbak Susi, wah betul-betul vagina yang sempurna, tanpa pikir panjang saya cium dan jilat vaginanya yang sudah basah oleh cairan kental putih itu, sambil menjilat saya masukkan jari tangan agar Mbak Susi bertambah merintih tidak karuan.

"Sst.. Ce.. Pat.. Ndi.. Masukin.. Mbak udah nggak tahan nich""Ben.. Tar.. Mbak.. pakai kondom dulu" kata saya sambil membuka celana saya seluruhnya dan memakai kondom, kemudian dengan dituntun tangan Mbak Susi yang halus akhirnya bles.. Mmh masuk semua dech kontol saya yang katanya bengkok itu."Terr.. Us.. Dor.. Ong.. Teruss.. Sst""Cep.. Epet.. Ya.. Gitu.. Ahh.." Celoteh dan rintihan Mbak Susi akibat sodokan demi sodokan yang masukkan dalam-dalam, mmh nikmat rasanya dan akhirnya kami sama-sama nggak kuat, sambil berpelukan dengan erat.. Crot.. Crot.. Keluarlah lahar putih itu bersamaan."Terima kasih ya Mbak Susi""Sama-sama ndi, kapan-kapan lagi ya" jawab Mbak Susi tersenyum puas.

Dan kami pun pulang, disambut Tante Ratna tanpa curiga. Aduh Tante saya yang satu ini cantik sekali, kapan ya saya bisa ngentot sama dia, abis cantik sich en' seksi. Kesempatan itu datang malam ini..

"Gimana Sus tadi""Puas dech dianterin si Andi""Siapa dulu dong Tantenya""Rat, tidur duluan ya""Iya sus, saya juga mau tidur""Ndi terima kasih ya udah nganterin Mbak Susi tadi""Biasa aja kok Mbak, yang penting puas khan?" jawab saya mengedipkan mata pada Mbak Susi."Ndi, Tante tidur di kamarmu ya""Kenapa Tante, apa kamar tamunya ndak cukup berdua ama Mbak Susi?""Bukan begitu, di kamar tamu tuch panas, kali aja di kamarmu lebih adem""Terserah Tante dech" jawab saya sekenanya."Tante duluan tidur ya Ndi""Iya Tante, Andi lagi nungguin acara bagus nich"

Tante Ratna lalu pergi tidur dengan daster kuningnya yang kependekan itu. Satu setengah jam kemudian saya menyusul ke kamar untuk pergi tidur juga dan wow.. Tante Ratna tidur dengan memeluk guling, tapi yang membuat kontol saya tegak adalah daster kuningnya menyingkapkan paha kanannya yang putih bersih serta sedikit memperlihatkan CD-nya yang berwarna putih itu.. Mmh sungguh pemandangan yang indah pembaca.

Saya dengan perlahan membuka pakaian dan celana pendek, tinggal CD saja, ini baru kesempatan namanya. Saya tidur dengan posisi membelakangi Tante Ratna dan dengan perlahan membuka daster bawahnya sampai sebatas pinggang dan sekarang dengan jelas kelihatan CD-nya berwarna putih selaras dengan pantatnya yang putih, pelan sekali saya tempelkan kontol saya ke pantat Tante Ratna dan serr.. Rasanya halus dan wangi tubuhnya pun harum. Mmh enak sekali, sambil tangan kanan saya linkarkan ke perutnya. Tidak ada reaksi sama sekali tapi tiba-tiba saja tangannya memegang tangan saya sambil bergumam..

"Mm.."

Saya sampai kaget, tapi cuma sesaat dan kaki kanan saya masukkan di antara kaki Tante Ratna. Beberapa saat dalam kondisi tersebu, perlahan saya lanjutkan dengan tangan kanan saya yang tadinya di perut sekarang merayap perlahan ke arah dalam daster dan ternyata Tante Ratna tidur tidak memakai BH. Payudaranya akhirnya tersentuh juga dan saya usap dengan perlahan sekali takut Tante Ratna bangun. Khan malu sekali jadinya, tapi sudah kadung nafsu, saya terusin aja, paling dimarahin. Kontol kugesek-gesekkan seiring intensitas tangan saya yang sekarang bukan saja mengusap tapi meremas-remas. Lagi asyik-asyiknya melakukan kegiatan mepet-mepetan, tiba-tiba Tante Ratna tersadar juga.

"Oh.. Siapa ini.." ujarnya sambil mengibaskan tangan saya."Sst.. Andi.. Tante.." guman saya, antara takut dan bingung."Maaf.. Tante.. Andi.. Khilaf" kata saya akan beranjak keluar."Tunggu Ndi" tahan Tante Ratna."Sebetulnya Tante nggak marah kok, cuma kaget aja, tak kirain siapa""Sekali lagi maaf Tante, tapi jangan laporan ibu ya""Kamu nakal ya, cuma ada syaratnya lho supaya nggak dilaporin""Apa Tante, pokoknya tak lunasin dech" jawab saya bingung dan takut."Kamu kunci kamar ini dan temenin Tante tidur malam terakhir ini, gimana?"

Wah bukan main senangnya saya dan cepat-cepat saya kunci pintu dan wow Tante Ratna sudah membuka daster, tinggal CD putihnya saja.

"Lho, kok bengong sini bobo""I.. Ya.."

Antara kagum dan nafsu jadi satu dech, melihat pemandangan yang bagus ini. Dan Tante Ratna menarik CD saya hingga lepas.

"Wah.. Kontolmu bengkok ya" puji Tante Ratna sambil menindih saya.

Lalu kami pun berciuman dengan lembut dan makin lama ciuman itu berubah menjadi saling jilat. Tangan saya bergerilya meremas-remas kedua payudaranya dan Tante Ratnapun meremas dan menarik-narik kontol saya.

"Ndi.. Emut.. Su.. Su Tante.. Ya" tersengal-sengal Tante Ratna mengarahkan kepala saya pada payudaranya.

Payudaranya yang putih saya emut, jilat dan gigit dengan perlahan sampai Tante Ratna merintih-rintih, sementara tangan kanan saya ikut masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vagina Tante Ratna yang mulai basah.

"Terr.. Us.. Ndi.. Yang.. Baw.. Ah"

...bersambung...

Jangan lewatkan :
Seks Antara Aku, Tante Ratna dan Mbak Susi : Part 1, Part 2, Part 3.

No comments:

Post a Comment